Bayi yang membela wanita shalihah

 


 . . Dahulu ada seorang ibu dari kalangan bani israil sedang menyusui anak laki lakinya, Maka tiba tiba lewatlah seorang yang terhormat (kaya) mengendarai kendaraan, maka sang ibu berdoa, " ya Allah jadikanlah anakku menjadi orang seperti dia", Maka si bayi langsung meninggalkan susuannya dan menghadap si pengendara yang terhormat itu dan sang bayi lantas berdoa, 

" Ya Allah janganlah engkau jadikan aku seperti dia." kemudian si bayi kembali ke susuannya dan melanjutkan hisapan susunya. Abu Hurairah berkata, 

"Seakan-akan aku melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam menirukan gerakan si bayi dan meletakkan jari telunjuknya di mulut lalu megisapnya. kemudian lewatlah seorang wanita hamba sahaya. Si ibu berdoa, " Ya Allah janganlah engkau jadikan anakku seperti orang ini."  Maka si bayi tiba tiba meninggalkan susuannya dan melihat hamba sahaya itu dan berdoa, 

" Ya Allah jadikanlah aku seperti dia." Maka sang ibu langsung bertanya kepada anaknya, Mengapa engkau berdoa seperti itu ?

Maka si bayi menjawab, " adapun pengendara yang terhormat itu adalah salah satu orang yang sombong diantara orang orang yang sombong, dan si hamba sahaya perempuan itu adalah (orang yang difitnah), orang orang berkata kepadanya, " Kamu telah mencuri dan berzina padahal dia tidak pernah melakukannya 

( Lihat Hadis shahih riwayat Al Bukhari no. 3436)


Ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari hadits diatas, diantaranya : 

1. Allah akan senantiasa menolong hambanya yang shalih. Terlebih lagi ketika si hamba dituduh dengan tuduhan yang keji. Lihatlah Allah lah yang menjadikan si bayi yang lagi menyusu bisa berbicara  untuk membela hambaNya yang shalih yang dizhalimi sehingga sampai sekarangpun kita mengetahui bahwa si hamba sahaya itu adalah bukan pencuri dan bukan pula penzina

2. Buruknya sifat sombong. Karna anak kecil yang masih dalam fitrahnya saja berdoa kepada Allah agar tidak menjadikannya menjadi seperti orang sombong.

Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan atau menghina orang lain.

3. Janganlah seseorang tergesa gesa untuk langsung memvonis atau menuduh orang lain dengan tuduhan yang tidak benar, namun hendaklah seseorang tabayyun terlebih dahulu,karna kebohongan biasanya lebih cepat tersebar daripada kebenaran.

Andaikata apa yang kita dengar itu benar, maka hendaklah kita banyak memberikan udzur kepada saudara kita dan selalu berperasangka baik.

4. Ibu si bayi menilai kesuksesan seseorang dari kekayaan dan kemuliaannya ditengah manusia, seperti memiliki kendaraan mewah, sehingga ia berdoa kepada Allah agar anaknya menjadi seperti laki laki itu.

Padahal patokan kesuksesan dan  kemuliaan seseorang bukan dari harta namun dari ketakwaannya.

5. Betapa banyak orang yang dihinakan dan tidak diperdulikan di tengah manusia namun ia adalah orang yang di cintai oleh Allah, bahkan doanya di dengar di langit. 

lihatlah wanita hamba sahaya diatas,dia dihina dan dituduh dengan tuduhan keji namun Allah membelanya dengan lisan RasulNya dengan membuat sang bayi bisa berbicara.

6. Seseorang ketika diuji dengan kekayaan dan jabatan, kebanyak tidak bisa lulus dari ujian sehingga ia tertimpa penyakit sombong.

Sebaliknya banyak orang yang diuji dengan kemiskinan dan ia lulus dari ujian Allah, sehingga membuatnya selalu dekat, sabar dan tawakkal kepada Allah.

7. Dunia ini adalah tempatnya ujian untuk menguji seorang hamba siapakah diantara mereka yang terbaik amalnya, untuk menguji mereka siapakah yang paling ikhlas dan siapakah yang paling benar ( sesuai dengan sunnah Nabi) perbuatannya.

8. Siapa saja yang mengatakan dirinya beriman maka ia pasti diuji untuk menguji keimanannya. Dengan ujian itu akan tampak siapa yang imannya benar dan siapa yang imannya hanya sekedar ucapan belaka

9. Buruknya perbuatan zina dan mencuri. Orang tua manapun tidak akan mau anaknya menjadi pencuri dan penzina. Kita berlindung kepada Allah dari dosa zina dan mencuri.

10. Patokan kebenaran itu tidaklah selalu diukur dengan banyak manusia. Lihat dalam hadits diatas banyak orang yang memberikan tuduhan kepada budak wanita tersebut namun Nabi menjelaskan ternyata tuduhannya tidak benar.

11. Kita sangat membutuhkan Allah disaat ujian itu datang. Lihatlah betapa tegarnya iman si wanita ketika dituduh dengan tuduhan keji.

12. Diantara tanda Allah mencintai seorang hamba adalah Allah berikan kepadanya ujian. Jika ia ridho maka Allah akan ridho, sebaliknya jika ia tidak ridho, maka Allahpun akan murka kepadanya.

13. Jabatan, harta, kekayaan adalah ujian.

14. Tingginya status sosial dan  banyaknya harta bukanlah tanda bahwa Allah mencintai seseorang.

15. Terkadang ada orang yang berdoa kepada Allah untuk meminta sesuatu yang seandainya Allah kabulkan akan berdampak buruk kapada dirinya.

Lihat ibu si bayi,  ia meminta sesuatu kepada Allah yangmana jika Allah mengabulkannya justru akan membahayakan dirinya dan anaknya.Oleh karna itu, janganlah kita berperasangka buruk kepada Allah ketika doa kita belum di kabulkan.

16. Pandangan dan perkataan manusia bukanlah  selalu menjadi patokan kebenaran. Namun yang menjadi patokan kebenaran adalah perkataan Allah dan Rasul Nya.

17. Nabi terkadang memberikan pelajaran kepada para sahabat dengan metode Kisah. Karna pengaruhnya begitu besar kepada jiwa

18. Hadits ini memberikan kepada kita faedah akan mukjizat Nabi. Bahwa Allah telah memberitahukan Nabi kita tentang peristiwa pada masa lampau.

19. Kewajiban kita adalah membenarkan hadits diatas sebagai bukti dan konsekwensi keimanan kita kepada kerasulan Nabi Muhammad dan hendaknya kita mengambil pelajaran.

20. Bisa jadi orang yang difitnah jauh lebih baik dan diridhoi oleh Allah daripada orang yang memfitnah. Lihatlah si bayi justru berdoa kepada Allah agar Allah menjadikannya menjadi seperti budak perempuan yang difitnah itu.

 https://mutiarahikmahsalaf.blogspot.com/2022/01/bayi-yang-membeli-wanita-shalihah.html 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url