Anak yang durhaka akan didurhakai pula oleh anaknya
Abu Adillah al Kufi pernah bercerita,
" Dahulu ketika kami berada di Kufah ada seseorang yang memiliki anak yang amat durhaka. Suatu ketika sang anak ribut, berkelahi dengan bapaknya karna suatu hal. Kemudian sang anak akhirnya menyeret kaki bapaknya sampai keluar rumah lalu menariknya di jalan hingga beberapa jarak yang cukup jauh.
Tatkala sampai pada suatu tempat, tiba-tiba bapaknya berteriak sambil berkata, " Wwahai anakku, cukup... Sampai disini saja engkau menyeretku !! sebab dahulu saya juga menyeret kaki bapakku (kakek sang anak) sampai di sini saja. Hingga kini (Allah membalas perbuatanku) dengan engkau menyeretku sampai di sini
(lihat kitab Nisywarul Muhaadharah wa akhbaarul mudzakarah, jilid 2 halaman 201)
Diantara faedah yang bisa kita ambil dari kisah diatas adalah :
1. Balasan itu sesuai
dengan jenis perbuatan. Jika dahulu kita berbakti kepada orang tua,
maka anak-anak kita kelak akan berbakti kepada kita juga . Sebaliknya
jika dahulu kita durhaka kepada orang tua, dikhawatirkan kelak anak kita juga
akan durhaka kepada kita.
2. Janganlah kita sebagai orang tua hanya selalu menyalahkan anak yang menurut kita akhlaknya kurang baik, namun hendaklah kita mengintrospeksi diri kita. Bisa jadi dahulu kita juga memiliki akhlak yang tidak baik kepada orang tua. Maka perbaikilah akhlak kita terlebih dahulu dan jangan bosan mendokan anak dan menasehati mereka.
3. Anak terkadang tidak terlalu mendengar perkataan orang tuanya karna perilaku orang tua itu sendiri. Anak terkadang mengambil sedikit dari perkataan orang tua dan akan mengambil dan meniru banyak dari perilaku orang tua nya.
4. Berikanlah kepada anak teladan dan contoh yang baik sebelum memberikan mereka nasihat.
Jika perilaku orang tua di depan anaknya tidak pernah menghargai orang lain maka anak pun tidak akan menghargai orang lain. Jika perilaku orang tua di depan anaknya menunjukkan perilaku kefasikan, kemaksiatan, keras, kasar, egois, ingin selalu di dengar, tidak mau mendengar orang lain, otoriter, pemaksaan, maka prilaku anak juga akan meniru bapaknya.
5. Terkadang anak juga perlu di berikan hadiah dan apresiasi agar mereka menjadi percaya diri dan merasa di hargai dan agar mereka bisa memahami dan bisa memilah mana akhlak baik dan mana akhlak yang buruk
Terkadang banyak orang tua tidak terlalu menyadari akan hal ini. Ketika anaknya melakukan kebaikan bahkan melakukan amal sholih, orang tua tidak memberikan apresiasi dan terkadang pula ketika anak melakukan perbuatan terlarang, orang tua tidak menegur anaknya dan terkesan membiarkan begitu saja. Sehingga dari kecil sampai besar si anak kurang bisa memahami apakah suatu perbuatan itu baik atau tidak. Karna orang tua terkesan acuh tak acuh dengan akhlak anaknya. Maka dampak yang terjadi adalah anak memiliki akhlak yang kurang baik.
6. Dosa - dosa kedua orang tua akan mempengaruhi akhlak sang anak.
Ketahuilah jika kita melakukan dosa apa saja , maka dosa itu pasti akan memberikan efek pada diri dan keluarga kita.
Sebagian ulama pernah berkata, " Sungguh, ketika aku bermaksiat kepada Allah, aku mengetahui dampak buruknya ada pada perilaku istriku, keluargaku dan hewan tunggangan ku."
7. Janganlah orang tua mendoakan keburukan untuk anaknya meskipun mereka memiliki akhlak yang sangat buruk. Namun berdoalah kepada Allah agar Allah memperbaiki akhlak mereka dan agar Allah memberikan Taufik Nya kepada mereka.
Karna doa yang buruk akan berdampak buruk pula kepada orang tua. Dan doa yang baik akan berdampak baik pula kepada orang tua.
8. Berusahalah selalu memaafkan kesalahan anak, karna bagaimanapun keadaannya, mereka adalah buah hati kita. Betapa banyak kesalahan yang dimiliki oleh sang anak disebabkan karna kesalahan orang tua dalam mendidik anak.
9. Sesekali ajaklah anak untuk bertamasya agar mereka merasakan kehangatan keluarga
10. semenjak dini ajarkanlah anak-anak kita untuk tidak memakan harta haram, dan menjauhi segala makanan yang tidak boleh dimakan dan juga menjauhi segala perbuatan yang tidak dibenarkan dalam agama.