Wajib mengikuti dalil dalam beragama

 بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله بنعمته تتم الصالحات

أما بعد:

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita segala macam nikmatnya, diantara nikmat Allah yang paling besar dan termasuk (usulul niam) pokok-pokok nikmat adalah islam, iman, dan nikmat diatas sunnah nabi sesuai dengan pemahaman para sahabat yang mereka itu dijamin masuk surga.

Dan inilah tolak ukur kebenaran ketika kita mengikuti pemahaman para sahabat, adapun orang-orang melenceng atau tidak mengikuti pemahaman para sahabat dalam memahami agama pasti binasa, celaka pasti sesat.

Yang mengatakan demikian Allah dalam al-Qur’an dalam suroh [Annisa] 4 ayat 115:

 ومن يشاقق الرسول من بعد ما تبين له الهدى ويتبع غير سبيل المؤمنين نوله ما تولى ونصله جهنم وساءت مصيرا

Dan barangsiapa yang menentang rasul setelah jelas baginya petunjuk dan mengikuti jalan bukan jalan orang-orang mukmin,kami biarkan mereka sesat dimanapun mereka mau dan kami masukkan mereka kedalam neraka jahannam,dan jahnnam itu sejelek-jele tempat kembali.

 …..

Dalam kesempatan ini (pada hari Jum’at yang mulia ini) kami akan membawakan prinsip yang besar dalam islam. Dalam kita beragama pedoman kita, pegangan kita adalah (nas) dalil dari al-Qur’an dan asunnah sesuai pemahaman salaful ummah bukan kata orang, bukan pendapat, bukan banyaknya orang, bukan adat istiadat, bukan nenek moyang, bukan hawa nafsu akan tetapi (nas) dalil dari al-Qur’an dan Assunnah.

Inilah perinsip yang besar dalam agama islam. Sampai - sampai Allah mengabadikan dalam al-Qur’an dalam suroh[al-baqoroh]2 ayat 111, ketika orang-orang Yahudi dan Nasrani mengklaim dan berpendapat bahwasanya hanya mereka saja yang akan masuk syurga, maka Allah membantah pendapat mereka dalam suroh tersebut.

 Allah berfirman:

  وقالوا لن يدخل الجنة إلا من كان هودى أو نصارى تلك أمانيهم قل هاتوا برهانكم إن كنتم صادقين

Dan mereka (orang yahudi dan nasrani) berkata:”sekali-sekali tidak akan masuk syurga kecuali orang-orang yahudi dan nasrani’. demikian itu hanya angan-angan belaka mereka saja. katakanlah: datangkanlah bukti dan hujjah kamu jika kamu termasuk oran-orang yang jujur.

Dan Allah melarang orang-orang yang beragama tanpa mendatangkan ilmunya, dalil, hujjah.

 Allah berfirman dalam suroh [alisro’]17 ayat 36:

ولا تقف ما ليس لك به علم إن السمع والبصر والفؤادة كل أولؤك كان عنه مسؤولا

Dan janganlah kamu mengikuri sesuatu yang kamu tidak tau (yang kamu tidak mengimuinya) maka sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertanggung jawaban kelak diakaherat.

…..

Ketika datang dalil dari al-Qur’an dan Asunnah maka kewajiban kita mengikuti dalil (sami’na wa atho’na) kami dengar dan kami taat, itu yang kita ikut.

Inilah jalan keselamatan, kebahgiaan, kesuksesan.

Sampai-sampai Nabi bersada dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Hakim dalam kitabnya (mustadroq) dari sahabat Abu Hurairoh:

إني تركتكم أمرين لن تضلوا ما إن عتصمتم بهما “كتاب الله وسنتي

Sesunggunya aku telah meninggalkan kepada kalian dua perkara. Kalian tidak akan sesat selama kalian berpegang teguh dengan keduanya ”kitabullah (al-qur’an) dan sunnahku.

Dan Allah berfirman dalam suroh[al-ahzab]33ayat71:

ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما

Dan barangsiapa mentaati Allah dan rasulnya,maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kesuksesan,kemenangan yang besar.

Inilah kesuksesan yang haqiqi (sebenarnya) menurut agama bukan dunia.

Dan sebaliknya jalan kebinasaan, kesengsaraan, kesesatan ketika mengikuti pendapat, nenek moyang, adat istiadat maupun hawa nafsu.

Allah berfirman dalam suroh[annisa’]4ayat115:

ومن يشاقق الرسول من بعد ما تبين له الهدى ويتبع غير سبيل المؤمنين نوله ما تولى ونصله جهنم وساؤت مصير

Dan barangsiapa yang menentang rasul setelah baginya petunjuk dan mengikuti jaln bukan jalannya orang mukmin maka kami biarkan mereka sesat kemanapun mereka mau dan kami akan masukkan mereka ke neraka jahnnam dan jahnnam tersebut seburuk-buruk tempat kembali.

Dan Nabi besabda:

قد تركتكم على مثل البضاء ليلها كنهارها لا يزيغ عنها إلا هالك

Sungguh aku tinggalkan kalian dalam keadaan putih bersih malamnya seperti siangnya tidaklah orang yang berpaling kecuali dia akan binasa,


Khutbah ke2

…..

Ketahuilah jalan keselamatan, kebahgiaan, persatuan dan jalan menuju kesurga hanya satu bukan berbilang ketika mengikutin Allah dan rasulnya ketika mengikuti dalil. Adapun jalan kebinasaan, kesesatan, perpecahan jalan menuju keneraka sangatlah banyak.

Dari ibnu mas’ud beliau bersabda:

خط رسول الله خطا بيده ثم قال:”هذا سبيل الله مستقيما,وخط خطوطا عن يمينه وعن شماله ثم قال:هذه سبل متفرقة ما من سبيل إلا عليه الشيطان يدعو إليه.ثم تلا:” وأن هذا صراطي مستقيما فاتبعوا ولا تتبع السبل فتفرق بكم عن سبيله ذالكم وصاكم به تتقون

Nabi menggaris satu garis dengan tangannya,kemudian beliau berkata:”ini jalan Allah yang lurus”,dan nabi menggaris dikanan dan dikiri, kemudian nabi berkata: ”dan ini jalan-jalan yang memecah belah, tidaklah pada suatu jalan kecuali ada setan yang menyeru kepadanya, kemudian nabi membaca:”ini jalanku yang lurus maka ikutilah dan jangan kamu mengikuti jalan-jalan yang lain karena jalan-jalan itu memecah belah kalian dari jalan Allah. yang demikian itu Allah wasiatkan kepada kalian agar kalian bertakwa.


Ust Aliami (staf pengajar Ponpes Muádz bin Jabal)

  



Artikel terkait (Khutbah)


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url